TUTORIAL
Sign Painting Untuk Pemula – Bagian 1
ignage, mural, reklame buatan tangan beberapa tahun terakhir ini sedang digemari karena terlihat lebih unik dan manusiawi jika dibandingkan dengan hasil cetak atau stiker.
Ada dua faktor penting dalam pembuatan signage yang baik: layout yang efisien dan seimbang, juga bentuk huruf yang rapih. Seorang sign painter yang baik seharusnya bisa membuat signage yang berkualitas karena ia mengetahui ilmu dasar dalam lettering dan mumpuni dalam teknik melukis huruf.
Dalam artikel ini, saya akan menjelaskan tentang teknik teknik dasar dalam sign painting yaitu melukis huruf menggunakan kuas dan cat.
Teknik Melukis Dalam Sign Painting
Secara umum, teknik melukis huruf dalam sign painting dilakukan dengan 3 cara:
1. Tangan di atas Tangan
Tangan kanan (tangan yang memegang kuas) ditaruh di atas kepalan tangan kiri (Fig. 1).
Untuk tarikan garis pendek, posisi tangan kiri tidak bergerak dan berlaku sebagai tumpuan tangan kanan yang memegang kuas (Fig. 2).
Untuk tarikan kuas yang panjang, posisi tangan kiri bergerak sebagai ‘kendaraan’ bagi tangan kanan dan mengarahkannya untuk menarik garis yang panjang (Fig. 4.).
2. Mahl Stick
Mahl stick adalah sebutan untuk sebuah tongkat yang digunakan seorang sign painter untuk membantunya dalam melukis huruf. Cara memakainya: tangan kiri memegang tongkat, lalu tangan kanan ditaruh di atas batang tongkat (Fig. 5).
Untuk menarik garis vertikal, ujung mahl stick ditempelkan di sebelah kanan badan dengan posisi horisontal.
Cara menarik garis vertikal dengan mahl stick adalah dengan menurunkan tangan kiri yang memegang tongkat dengan gerakan mengayun (Fig. 6).
Menarik garis horizontal dan kurva dilakukan dengan cara yang sama, perbedaannya adalah posisi mahl stick yang lebih ditegakkan untuk menarik garis horizontal.
3. Kelingking
Teknik ini dilakukan menggunakan satu tangan di mana tangan kanan yang memegang kuas ditumpukan pada ujung jari kelingking pada waktu menarik garis. Teknik ini cocok dipakai untuk menarik garis yang panjang, juga untuk garis yang meliuk liuk karena tangan lebih bebas bergerak.
T I P S
Pada masa saya mulai belajar, saya banyak menggunakan teknik tangan di atas tangan, namun pada akhirnya saya merasa lebih cocok menggunakan mahl stick karena dapat meredam getaran tangan kanan waktu menarik garis. Saya merekomendasikan untuk mencoba semua teknik untuk menentukan mana yang paling cocok dengan gerakan tangan kalian. Atau jika mau, kuasailah semua tekniknya untuk jangka panjang karena setiap teknik memiliki kegunaan tersendiri.
CARA MEMEGANG KUAS
Cara memegang kuas yang efektif adalah dengan menjepitnya menggunakan ujung jari telunjuk, ujung jempol dan sisi buku jari tengah (Fig. 9 dan Fig. 10). Peganglah kuas dengan mantap namun harus tetap bisa diputar dengan mudah di antara ketiga jari supaya tidak kesulitan waktu membuat garis melengkung.
PERSIAPAN KUAS DAN CAT SEBELUM MELUKIS
Tuangkan cat ke dalam cup lalu encerkan sedikit demi sedikit dengan reducer/pengencer hingga mencapai kekentalan yang ideal untuk mengecat.
Jika terlalu kental maka cat tidak akan mengalir dari ujung kuas dan seret waktu disapukan (Fig. 11).
Jika terlalu encer maka kuas mudah tergelincir, sudah dikendalikan, dan warna catnya akan transparan (Fig. 12).
Jika kekentalannya pas maka kuas akan mudah dikendalikan dan warna catnya akan solid (Fig. 13).
MENGISI KUAS DENGAN CAT
Mencelupkan kuas ke dalam cat saja tidak cukup untuk mengisi kuas dengan benar. Cat harus tersebar merata di bagian dalam maupun di bagian luar bulu kuas supaya cat bisa mengalir dengan lancar waktu kita menarik garis.
Celupkan kuas ke dalam cat hingga seluruh bulu kuas terbasahi lalu sapukan kuas di atas kertas palette secara bolak balik beberapa kali supaya cat tersebar dengan merata (Fig. 14). Proses ini penting agar cat bisa mengalir dengan lancar waktu kamu mengecat. Sapukan kuas terus menerus hingga bentuk ujung kuas menjadi tajam/chisel (Fig. 15) dan siap untuk dipakai. Ulangi proses ini setiap selesai satu/dua tarikan garis agar bentuk ujung kuas selalu tajam.
T I P S
Untuk menarik garis dengan lancar, kuas harus selalu dalam kondisi basah dengan cat. Jangan mengecat dengan kuas setengah kering karena tarikan garis akan menjadi kasar dan terputus-putus. Hindari menekan kuas terlalu dalam hingga pangkal bulu kuas, itu bukanlah kebiasaan yang baik. Tekanlah kuas hingga maksimum 2/3 dari bulu kuas saja yang menyentuh permukaan.